Tuesday, January 15, 2013

Sup Cacing Tanah : Seon Master Daehaeng

Bibliobook :
Judul : Sup Cacing Tanah + 33 Kisah Bijak dari Korea yang Menyentuh dan Menginpirasi
Penulis : Seon Master Daehaeng
Penerbit :PT Gramedia Pustaka Utama, 2011
Jumlah Halaman : xi + 151
Genre : Nonfiksi/Pengembangan Diri

Alasan saya membeli buku ini :
Satu, karena judulnya yang menarik dan berasal dari Korea
Dua, karena isinya tentang kisah *i like all about story
Tiga, covernya yang manis :P

This is the spoiler :
Seperti judulnya, buku ini terdiri atas, emm.. seharusnya ada ralat ya, karena di daftar isi terdiri atas 33 kisah sudah termasuk kisah Sup Cacing Tanah, so, seharusnya Sup Cacing Tanah + 32 Kisah Bijak dari Korea yang Menyentuh dan menginspirasi, *hehehe, piss ^^V

Judul asli buku terjemahan ini adalah Buddhist Stories from Korea, My Heart is Golden Buddha, nah, kalau sudah tahu judul aslinya, bisa menebak kan kira-kira isinya kisah-kisah seperti apa? Ya, kisah-kisah di buku ini berkisar pada kisah raja, biksu, dayang-dayang kerajaan, pecinta yang merana (*Pat Kai Mode ON, XD). Buku ini-entah mengapa- setelah saya baca agak 'membosankan'. Alur cerita berhenti di masing-masing judul, dan ada kesimpulan di masing-masing kisah, didasarkan pada ajaran Buddha. Sehingga agak susah memahaminya *maafkan ~, misalnya bagian berikut.
Dim sum bukanlah dim sum, menelan bukanlah menelan, dan meludahkan bukanlah meludahkan. 
Hihihi, jadi ingat kata Tong Sam Cong, isi bukanlah kosong, kosong bukanlah isi *ga ngerti *garuk garuk di pojokan

Walaupun ada juga kisah yang cukup menarik berjudul Menantu Perempuan yang Serakah (hal 9), menceritakan tentang usaha seorang suami agar istrinya mau menyayangi ibu mertuanya.
"Kau pasti tak percaya apa yang kulihat di kota! Aku menemukan lorong di pinggiran pasar yang besar tempat menjual nenek-nenek. Nenek-nenek yang tambun dijual seharga seribu perak! Ayo kita jual ibuku ke sana! Tapi kita tidak akan mendapatkan harga yang bagus sih dengan kondisinya sekarang. Akan perlu waktu bertahun-tahun, tapi bila kita membuatnya lebih sehat, dia akan terjual dengan harga yang paling tinggi"
Kalimat inilah yang disampaikan sang suami dalam kisah ini untuk membohongi istrinya yang serakah agar mau merawat ibu mertuanya meskipun dengan niat yang jahat (*ngejual nenek-nenek gituh XD). Dari sini malah sang istri mendapat banyak pujian dari teman-teman ibu mertuanya, bahkan sampai terdengar ke gubernur. Sang Gubernur pun menghadiahkan sebuah patung untuk perempuan ini sebagai tanda atas kebaikan yang dilakukannya untuk ibu mertua. Akhirnya, sang istri menyadari bahwa waktu itu suaminya hanya berbohong, sang istri akhirnya sadar bahwa ketidaksukaannya pada sang ibu mertua selama ini salah. Sudah sepatutnyalah seorang menantu merawat ibu mertuanya dengan sepenuh hati :')

Saya menilai buku ini : 
Satu bintang untuk kearifan yang coba diberikan melalui buku ini meskipun susah dipahami :')
Saya merasa buku ini terlampau tergesa diterbitkan (*padahal Gramedia loh) hanya karena popularitas Korea yang sedang menanjak, saya harap Gramedia tidak menggunakan trik seperti ini untuk meningkatkan penjualan buku. Atau mungkin saya saja yang kurang bisa memahami isinya, maafkan :)



2 comments:

  1. Aku suka headernyaa
    Lilis foto sendirikah??
    Cantiikkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi, bukan mbakku :)
      Ga nemu atuh bunga secantik itu, susahlah paling ga XD

      Aku cari gambarnya di situs ww.weheartit.com
      Akunku atthia kalau mau lihat foto-foto yang aku suka :")

      Delete